Tipe Trading Saham, Kenali Tipe Anda!

Trader merupakan seseorang yang melakukan investasi saham dengan jangka waktu relatif pendek. Penjualan dan pembelian saham ini bisa mereka lakukan dalam hitungan menit hingga mingguan berdasarkan tipe trading saham. Berdasarkan praktinya, terbagi menjadi 4 tipe.

4 Tipe Trading Saham

Keempat tipe trader berikut ini masing-masing memiliki karakteristik yang berhubungan dengan strategi pada saat melakukan investasi. Tujuannya adalah menghasilkan profit sebesar mungkin. Maka dari itu, penting untuk memahami secara mendalam tentang tips dan trik hingga tekniknya.

  1. Scalper

Scalper merupakan tipe trader yang melakukan kegiatan investasi dalam waktu yang sangat singkat. Trader scalper ini mampu melakukan investasi saham bahkan hanya dalam waktu hitungan menit dan jam saja. Jadi cukup sulit bagi mereka untuk menentukan keputusan karena harus berani.

Seorang scalper juga harus memiliki modal yang besar selain memerlukan keputusan matang dan keberanian semata. Selain itu, kejelian ketika hendak membaca situasi pasar lewat analisa teknikal berdasarkan waktu pergerakan harga juga ikut berpengaruh terhadap keberhasilan investasi.

  1. Day Trader

Day Trader merupakan tipe trader yang akan melakukan transaksi penjualan dan pembelian saham pada saat mendekati penutupan jam bursa. Kelebihan dari jenis ini adalah dari segi keuntungan karena memberi titik resistance lebih jauh. Hal ini membuat nilai per transaksi memiliki profit besar.

Agar bisa berhasil menjadi day trader yang berhasil, Anda harus bisa memiliki kekuatan dan kemampuan melakukan analisa kuat sebelum mengambil keputusan. Seorang day trader pun mempunyai keahlian dalam menentukan langkah jual dan beli ketika mendekati jam penutupan.

  1. Swing Trader

Swing trader merupakan trader yang melakukan transksi jual beli saham dengan jangka waktu singkat dan menengah. Perhitungan jangka waktu ini berdasarkan hari dan minggu. Tantangannya berada pada rentang profit taking memiliki nilai tidak terlalu besar dan juga cakupan stop loss sempit.

Bahkan para swing trader mengaku lebih sering terserang oleh tekanan psikologis karena timbulnlya fluktuasi harga saham. Hal ini karena rentang waktu lebih panjang karena kedua tipe trader sebelumnya. Penghasilan profit ini pasti akan jauh lebih besar akibat analisa saham lebih kompleks.

  1. Position Trader

Position trader adalah tipe trader yang memiliki jangka waktu investasi paling lama daripada tiga jenis sebelumnya. Analisa ini berdasarkan atas gambaran teknikal, grafik mingguan dan harian atau bahkan bulanan. Mengingat bahwa tujuan utamanya adalah mendapat profit dalam waktu singkat.

Untuk itu, position trader harus melakukan analisa akurat agar mereka terhindari dari resiko saham dengan fundamental kurang baik. Hal ini karena pengaruhnya tergadap tumbuhnya peluang kerugian. Adapun ciri-cirinya adalah selalu melihat dan berusaha mengikuti tren dan informasi paling terbaru.

Level-Level Trader Saham

Ada lima jenis level trader saham, mulai dari growth investor, swing trader, trader trend following, intraday trader dan day trader. Level ini harus Anda pahami agar bisa mengukur strategi sesuai kemampuan analisis saham dan perkembangan trading. Berikut ulasan lengkapnya:

  • Growth Investor, berguna dalam melatih kedisiplinan investasi dengan waktu pembelian secara rutin pada jangka waktu tertentu. Lalu nilai pembeliannya tetap meski harganya sedang naik maupun turun.
  • Trader trend following yang akan menginisiasi pada pembelian saham ketika harga mulai bergerak pada kecenderungan naik. Senjata utamanya adalah berupa indikator move average dan chart harian.
  • Swing trader, memanfaatkan naik atau turunnya harga saham menjadi sebuah area penjualan dan pembelian. Senjata utama dari trader pada level ini adalah berupa chart harian dan mingguan serta channel dan garis trend.
  • Day trader akan mengandalkan euforia market pada lonjakan harga dan volume dalam penjualan dan pembelian jangka pendek dalam satu hari. Tipe ini kerap melakukan pembelian di sore hari untuk mencapai target keuntungan 5%.
  • Intraday trader akan mengandalkan volatilitas harga yang naik turun pada 24 jam. Level ini sebenarnya mirip seperti day trader namun time frame lebih singkat.

Baik level maupun tipe trading saham, ternyata perlu Anda pahami terlebih dahulu. Hal ini berhubungan dengan kemampuan dan kinerja masing-masing trader. Pastikan untuk tidak melakukannya secara sembarangan dan asal-asalan.

Leave a Comment